Tugas : Kelompok
Dosen :Arsulfa,
S.Si.T., M.keb
ASKEB KEHAMILAN
DIAGNOSA KEHAMILAN
Oleh : kelompok
V
Citra arum Oktariani
Fitria
ningsih
Ni made sudarmawati
Risca
KEMENTRIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN KENDARI
JURUSAN
KEBIDANAN
TAHUN
2012
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan
atas kehadirat Allah SWT., karena rahmat
dan izin-Nya Makalah ini dapat
diselesaikan tepat waktu.
Selanjutnya,
hatur salam dan salawat kepada Nabi Muhammad, SAW. cintanya yang agung kepada
sang pencipta dan kepada sesama makhluk adalah inspirasi cinta sejati yang
tidak ada bandingnya dalam sejarah umat manusia.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Askeb
Kehamilan. Yang dibimbing oleh ibu Arsulfa, S.Si.T, M.Keb
selaku dosen mata kuliah Askeb Kehamilan.
Ucapan
terima kasih pula kepada teman-teman yang memberikan masukan dan saran-saran yang
bersifat membangun sehingga makalah ini dapat dibuat dengan baik. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk penyempurnaan penulisan makalah selanjutnya.
Kendari, November
2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR ................................................................. ………………....
i
DAFTAR
ISI ........................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ................................................................................. 1
B. Masalah............................................................................................. 2
C. Tujuan
............................................................................................... 2
D. Manfaat............................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Diagnosa Kehamilan..................................................................... .... 3
B. Gravida.............................................................................................. 6
C. Para : (
G:…. P 000 Ab 000 )............................................................ 7
D. Usia Kehamilan............................................................................. .... 8
E. Presentasi...................................................................................... .... 11
F. Posisi............................................................................................. .... 12
G. Letak................................................................................................. 13
H. Keadaan Ibu dan Janin...................................................................... 13
I. Diagnosa Kehamilan......................................................................... 21
BAB
III PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................ 26
B. Saran.................................................................................................. 26
DAFTAR
PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Kehamilan merupakan mata rantai yang
bersinambung dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi
dan pertumbuhan zigot nidasi (implantasi) pada uterus pembentukan plasenta, dan
tumbuh kembali hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010).
Periode antepartum adalah periode
kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir hingga dimulainya
persalinan sejati, yang menandai awal periode antepartum (Varney, 2006).
Kehamilan adalah suatu keadaan yang istimewah bagi seorang calon ibu, karena
pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik yang mempengaruhi kehidupan
(Weni,2010).
Diagnosa
kehamilan ditegakkan atas dasar : a) Riwayat
amenorea, b) Pembesaran uterus, c) Tes
kehamilan positif. Keluhan
subyektif lain yang mungkin terjadi selama kehamilan
Kehamilan manusia terjadi selama 40
minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38
minggu dari pembuahan).
Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di
dalamnya disebut embrio
(minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk
pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1. Seorang
wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan
manusia dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan
tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa risiko
tertinggi keguguran
(kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2 perkembangan
janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin
dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan.
Bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang peranan
penting dalam pelayanan maternal dan perinatal. Keberadaan bidan memiliki
posisi strategis, mengingat sebagian besar persoalan reproduksi berhubungan
dengan kaum perempuan. Salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah tuntutan
masyarakat terhadap pelayanan berkualitas. Untuk dapat memberikan pelayanan
berkualitas, bidan harus terlebih dahulu mengedintifikasi mengenai
penatalaksanaan diagnose kehamilan.
B. Masalah
Masalah
yang dibahas dalam makalah ini mengenai Diagnosa
Kehamilan:, Gravida, Para,
Usia Kehamilan, Presentasi, Posisi,
Letak, Keadaan Ibu dan Janin
C. Tujuan
Tujuan
yang ingin dicapai dalam penulisan
makalah ini adalah untuk Mengentifikasi Diagnosa
Kehamilan:, Gravida, Para,
Usia Kehamilan, Presentasi, Posisi,
Letak, Keadaan Ibu dan Janin
D. Manfaat
Manfaat
yang diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. penulis
dapat memperoleh pengetahuan
dan pemahaman mengenai Diagnosa
Kehamilan:, Gravida, Para,
Usia Kehamilan, Presentasi, Posisi,
Letak, Keadaan Ibu dan Janin
2. Pembaca dapat memperoleh pengetahuan dan pemahamani
mengenai Diagnosa Kehamilan:,
Gravida, Para, Usia Kehamilan, Presentasi,
Posisi, Letak, Keadaan Ibu dan Janin
BAB II
PEMBAHASAN
A. Diagnosa Kehamilan
Kehamilan
merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot nidasi (implantasi) pada
uterus pembentukan plasenta, dan tumbuh kembali hasil konsepsi sampai aterm
(Manuaba, 2010).
Periode antepartum adalah periode
kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir hingga dimulainya
persalinan sejati, yang menandai awal periode antepartum (Varney, 2006).
Kehamilan adalah suatu keadaan yang istimewa bagi seorang calon ibu, karena
pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik yang mempengaruhi kehidupan
(Weni,2010).
Diagnosa kehamilan ditegakkan atas dasar : a) Riwayat amenorea, b) Pembesaran
uterus, c) Tes kehamilan positif. Keluhan subyektif lain yang mungkin terjadi selama
kehamilan : mual dan muntah serta rasa berat pada payudara. Manifestasi
kehamilan dapat dibagi menjadi : a) Dugaan
kehamilan (presumptive), b) Kemungkinan kehamilan (probable),
c) Diagnosa pasti kehamilan (positive).
a. Dugaan Kehamilan (Presumptive Diagnosis)
a) Gejala:
1. Amenorea :
Berhentinya menstruasi
disebabkan oleh kenaikan kadar estrogen
dan progesteron yang dihasilkan oleh Corpus Luteum, Mempunyai
arti penting dalam dugaan kehamilan hanya bila siklus haid sebelumnya berlangsung
secara spontan dan teratur, Selain kehamilan,
amenorea juga dapat terjadi akibat : ketegangan emosional, penyakit menahun,
obat-obat opioid dan dopaminergik, penyakit endokrin dan tumor ginekologi
tertentu.
2. Mual dan muntah:
a. 50% diderita oleh ibu
hamil, mencapai puncak pada minggu ke 8 – 12
b. Keluhan semakin berat
pada pagi hari (“morning sickness”)
c. Derajat keluhan
dipengaruhi oleh ketegangan emosi.
d. Hiperemesis
gravidarum : mual muntah disertai dengan dehidrasi dan ketonuria sehingga
mengganggu aktivitas keseharian pasien. Keadaan ini memerlukan perawatan
intensif di Rumah Sakit
e. Terapi emesis
gravidarum sedang:
1.
Makan sedikit dan
sering
2.
Dukungan emosional
3.
Vitamin B6 dosis tinggi
dan Vitamin prenatal
4.
Anti muntah diberikan
sebagai pilihan akhir
f. Keluhan mual disebabkan
oleh kenaikan kadar hCG dimana
pada trimester I kadar
hCG
dapat mencapai 100 mIU/ml
3. Perubahan pada payudara:
a) Mastodinia (rasa tegang
pada payudara), b) Pembesaran
kelenjar sebaseus sirkumlakteal (Montgomery tubercle) pada kehamilan 6 – 8
minggu akibat stimulasi hormonal, c)Sekresi kolustrum
setelah kehamilan 16 minggu.
4. Quickening.
Persepsi gerakan janin
pertama kali (pada multigravida 14 – 16 minggu ; pada primigravida 18- 20
minggu)
5. Perubahan pada traktus urinarius:
Karena pengasuh
pembesaran uterus dan penurunan kepala bayi, pada bumil sering buang air kecil
atau miksi. Desakan tersebut menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh.
Terjadinya hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga
pembentukan air senipun akan bertambah.
b) Tanda:
1. Kenaikan suhu
basal – kenaikan suhu basal persisten selama 3 minggu.
2. Perubahan pada kulit: a). Chloasma gravidarum: setelah kehamilan 16 minggu
kulit didaerah muka menjadi
gelap dan menjadi semakin gelap bila terkena sinar matahari,b) Linea alba adalah garis hitam yang
terbentang dari symphisis sampai pusat, pada saat kehamilan warnanya akan
menjadi lebih hitam. Selain itu akan timbul garis baru yang terbentang di
tengah-tengah atas pusat ke atas yang disebut linea nigra, c) striae gravidarum yang merupakan garis-garis pada kulit,
ada 2 macam striae :
1. Striae lividae adalah garis-garis
yang warnanya biru pada kulit, karena merupakan striae yang masih baru (pada
primi).
2. Striae albicans adalah striae
lividae yang menjadi putih mengkilat dan meninggalkan bekas seperti parut/
cicatrix (pada multi).
b. Kemungkinan Kehamilan (Probable
Diagnosis)
1.
Gejala : Gejala sama dengan yang sudah dijelaskan
2.
Tanda :
a. Organ panggul
Terjadi sejumlah perubahan pada
organ panggul yang dapat dirasakan oleh dokter saat melakukan pemeriksaan
vagina :
1. Chadwick’s sign: kongesti
pembuluh darah yang menyebabkan perubahan warna servik
dan
vagina yang kebiruan,
2. Leukorea: peningkatan sekresi vagina yang
terdiri dari sel epitel dan peningkatan sekresi
lendir
servik akibat rangsangan hormon. Lendir servik yang disapukan pada objek glas
dan dibiarkan mengering tidak memperlihatkan gambaran “daun pakis” tapi
gambaran ”granular”,
3.
Ladin’s
sign: pada minggu ke 6
terjadi pelunakan uterus dibagian mid-line anterior
sepanjang
uterocervical junction.
4. Hegar’s sign: Meluasnya daerah
isthmus yang menjadi lunak, sehingga pada pemeriksaan
vaginal corpus uteri seolah “terpisah”
dari bagian servik. Keadaan ini dijumpai pada kehamilan 6-8 minggu
5. Von Fernwald’s sign: perlunakan fundus uteri
yang iregular diatas lokasi implantasi pada
kehamilan 4 – 5 minggu. Bila kejadian
ini terjadi pada bagian cornu (Piskacek’s sign) maka harus dibedakan dengan
adanya leiomioma uteri atau kelainan uterus lain. Pada kehamilan 10 minggu,
uterus menjadi simeteris dan berukuran dua kali lipat.
6. Perubahan
pada tulang dan ligamentum panggul: selama kehamilan tulang panggul dan
struktur ligamen mengalami sedikit
perubahan. Terjadi relaksasi ringan pada sendi simfsis pubis.
b.
Pembesaran abdomen
Terjadi pembesaran
abdomen secara progresif dari kehamilan 7 sampai 28 minggu. Pada minggu 16-22,
pertumbuhan terjadi secara cepat dimana uterus keluar panggul dan mengisi
rongga abdomen.
c.
Kontraksi uterus
Oleh karena uterus
membesar, bentuk uterus menjadi globular dan sering mengalami dextro-rotasi.
Kontraksi uterus tanpa rasa sakit (Braxton Hicks contraction) mulai muncul pada
kehamilan 28 minggu dan biasanya menghilang bila dibawa berjalan-jalan.
Kontraksi uterus tersebut menjadi semakin kuat mendekati saat persalinan.
d. Balotemen
Pada kehamilan 16 – 20
minggu, dengan pemeriksaan bimanual dapat terasa adanya benda yang melenting
dalam uterus ( tubuh janin ).
c. Manifestasi Positif Kehamilan
Diagnosa kehamilan pasti didasarkan pada temuan objektif
yang tidak selalu dapatditemukan pada trimester pertama.
A.
Detak jantung janin
Jantung
janin mulai berdenyut pada awal minggu ke 4 dari fertilisasi atau 6 minggu dari
HPHT. Dapat terdengar dengan mengunakan Leanec antara 19 minggu, dengan Doppler pada usia 10 minggu, dan menggunakan USG Tv 5 minggu amenorea.
B. Palpasi
bagian janin
1. Bentuk tubuh janin sering dapat diperiksa melalui
palpasi abdomen pada kehamilan lebih dari 28 minggu.
2.
Gerakan janin dapat dirasakan setelah kehamilan 18 minggu
C.
Ultrasonografi
a.
Tehnik ini sangat bermanfaat bagi pemantauan viabilitas janin.
b.
Aktivitas jantung dapat dilihat pada kehamilan 5 – 6 minggu
c.
Ekstrimitas janin terlihat pada kehamilan 7 – 8 minggu
d.
Gerakan jari tangan terlihat pada kehamilan 9 – 10 minggu
Beberapa ketentuan penentuan diagnose,
a) Diagnosa ditentukan berdasarkan analisa / iterpretasi
data, b) Diagnosa harus didukung oleh data subyek (DS) dan obyektif (DO) yang tepat,
c) Setiap data baik subyek dan obyektif harus
diinterpretasikan, d) Interpretasi dapat dilakukan
pada setiap data, tetapi dapat pula digabungkan dari beberapa data.
B. Gravida
Gravida
adalah istilah medis untuk wanita hamil. Istilah ini sering diawali untuk
menunjukkan jumlah kehamilan. Misalnya primigravida
adalah wanita hamil untuk pertama kalinya, secundagravida adalah wanita hamil
untuk kedua kalinya dan multigravida untuk ketiga dan seterusnya.
Gravida atau kehamilan adalah suatu
peristiwa alami dan fisiologisyang terjadi pada wanita yang didahului oleh
suatu peristiwa fertilisasiyang membentuk zigot dan akhirnya menjadi janin yang
mengalami proses perkembangan di dalam uterus sampai proses persalinan (Manuaba
2002)
Setiap bulan wanita melepaskan -2
sel telur (ovum) ke indung telur. Pada waktu coitus cairan-cairan semen tumpah
kedalam vagina, kemudian sel sperma (mani) bergerak masuk ke rongga rahim lalu
masuk ke saluran telur, kemudian sel sperma dan ovum bersatu sehigga terjadi
pembuahan.
Sel terlur yang telah dibuahi
menunju rongga rahim dan melekat pada mukosa rahim dan sleanjutnya bersarang di
rongga rahim (implantasi/nidasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu
kira-kira 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat-zat makanan bagi janin
dipersiapkan oleh plasenta. Jadi dapat dikatakan setiap kehamilan harus ada
ovum (sel telur), sperma (sel mani), pembuahan (konsepsi), nidasi dan
plesentasi.
C. Para : ( G:…. P 000 Ab 000 )
Paritas merupakan suatu istilah untuk
menunjukkan jumlah kehamilan bagi seorang wanita yang melahirkan bayi yang
dapat hidup pada setiap kehamilan (Oxford
Concise Medical Dictionary, 2007).
Paritas
adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita (BKKBN,
2006). Menurut Prawirohardjo (2009), paritas dapat dibedakan menjadi primipara,
multipara dan grandemultipara.
1. Nullipara
Nullipara adalah seorang wanita
yang belum pernah melahirkan bayi viable.
2. Primipara
Primipara
adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang cukup besar untuk hidup
di dunia luar (Varney, 2006).
3. Multipara
a. Multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak
lebih dari satu kali (Prawirohardjo, 2009).
b. Multigravida adalah wanita yang sudah hamil, dua kali atau
lebih (Varney, 2006).
4. Grandemultipara
a. Grandemultipara adalah wanita yang
telah melahirkan 5 orang anak atau lebih dan biasanya mengalami penyulit dalam
kehamilan dan persalinan (Manuaba, 2008).
b. Grandemultipara adalah wanita yang
telah melahirkan 5 orang anak atau lebih (Varney, 2006).
G: P0000
Ab000 adalah contoh istilah dalam persalinan. Istilah ini dapat diartikan
sebagai :
G : Gravida (kehamilan ke ), angka
setelah G menunjukkan kehamilan ke berapa. Di sini G1 menunjukkan bahwa Ibu mengalami
kehamilan yang pertama dan seterusnya.
P : Para (Jumlah kehamilan yang
diakhiri dengan kelahiran janin yang memenuhi syarat untuk melangsungkan kehidupan
(28 minggu atau 1000 gram)
a. Digit Pertama
: Jumlah Aterm atau bayi cukup bulan (> 36 minggu atau > 2500 gram)
b. Digit kedua : Jumlah kelahiran Prematur ( 28 –
36 minggu atau 1000 – 2499 gram )
c. Digit Ketiga
: Jumlah immatur atau kehamilan yang
diakhiri dengan aborsi spontan
atau terinduksi pada usia 28
minggu atau berat janin <1000 gram.
d. Digit Keempat : Jumlah bayi
yang lahir hidup
Ab : Abnormal
a. Digit pertama : Jumlah abortus
atau keguguran
b. Digit kedua : Jumlah Ektopik
atau kehamilan diluar kandungan
c. Digit Ketiga : Jumlah kehamilan
Mola Hidatidosa atau kehamilan anggur
D. Usia Kehamilan
Seseorang wanita
dikatakan “hamil “ secara normal apabila di dalam rahimnya bertumbuh kembang
manusia baru. Hasil kehamilan juga secara ilmiah mempunyai sebutan
tersendiri. Istilah “embrio” atau juga disebut sebagai “mudigah”
digunakan sampai usia kehamilan 11 minggu kehamilan. Sebutan “janin” atau
“fetus” baru digunakan setelah usia kehamilan 11 minggu hingga kelahiran.
Masa kehamilan dibagi
dalam tiga bulanan (trimester). Trimester pertama merupakan perkembangan dan
pembentukan organ . Trimester kedua merupakan tahap perkembangan dan
pertumbuhan lanjutan dan trimester ketiga merupakan akselerasi tumbuh
kembang dan persiapan kelahiran dimana pada awal masa ini janin telah dapat
hidup di dunia luar dengan atau tanpa bantuan medis.Ada beberapa cara menghitung usia kehamilan
diantaranya:
a.
Rumus Neagele
Usia kehamilan dapat dihitung menggunakan rumus Naegele
berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT) sehingga dapat diketahui taksiran
persalinan (TP). Untuk dapat menghitung usia kehamilan anda berdasar HPHT
hanya dapat dilakukan oleh ibu hamil yang memiliki siklus
haid normal dan teratur (28-30 hari).
Penggunaan rumus ini adalah dengan menambahkan 7 pada tanggal
pertama dari haid terakhir, kemudian mengurangi bulan dengan 3 dan menambahkan
1 pada tahunnnya, sedangkan untuk bulan yang tidak bisa dikurangi 3, misalnya
Januari, Februari, dan Maret, maka bulannya ditambah 9, tapi tahunnya tetap
tidak ditambah atau dikurangi.
contoh: Jika HPHT anda adalah 16 nov 2008, maka:
16
- 11 – 08
+ - +
7
3 1
23
- 8 - 09 (ini tanggal T.P)
Jadi taksiran waktu kelahiran anda adalah tanggal 23 agustus
2009, sedangkan untuk usia kehamilan tinggal menghitungnya setiap tanggal 23,
jadi pada saat tgl 23 desember , berarti usia kehamilan anda menginjak satu
bulan, 23 januari usia kehamilan 2 bulan.
b. Palpasi Abdomen
1. Palpasi Leopold
Palpasi leopold merupakan teknik pemeriksaan pada perut ibu bayi untuk menentukan posisi dan letak janin dengan melakukan palpasi abdomen. Palpasi leopold terdiri dari 4 langkah yaitu:
yang terdapat pada bagian fundus
uteri
2.
Leopold
II : Leopold
II bertujuan untuk menentukan punggung dan bagian kecil janin
di sepanjang sisi maternal
3.
Leopold
III : Leopold
III bertujuan untuk membedakan bagian persentasi dari janin
dan sudah masuk dalam pintu panggul
4.
Leopold
IV : Leopold
IV bertujuan untuk meyakinkan hasil yang ditemukan pada pemeriksaan
Leopold
III dan untuk mengetahui sejauh mana bagian presentasi sudah masuk pintu atas panggul
Memberikan informasi
tentang bagian presentasi: bokong atau kepala,
sikap/attitude (fleksi atau ekstensi), dan station (penurunan
bagian presentasi)
2. Rumus Bartholomew
Antara simpisis pubis dan pusat dibagi menjadi 4 bagian
yang sama, maka tiap bagian menunjukkan penambahan 1 bulan. Fundus
uteri teraba tepat di simpisis umur kehamilan
2 bulan (8 minggu). Antara pusat sampai prosesus xifoideus dibagi menjadai 4
bagian dan tiap bagian menunjukkan kenaikan 1 bulan. Tinggi fundus uteri pada umur kehamilan
40 minggu (bulan ke-10) kurang lebih sama dengan umur kehamilan
32 minggu (bulan ke-8).
c. Tinggi Fundus Uteri
1. Mempergunakan tinggi fundus uteri
Umur Kehamilan
|
|
12 minggu
|
1/3 di atas simpisis
|
16 minggu
|
½ simpisis-pusat
|
20 minggu
|
2/3 di atas simpisis
|
24 minggu
|
Setinggi pusat
|
28 minggu
|
1/3 di atas pusat
|
34 minggu
|
½ pusat-prosessus xifoideus
|
36 minggu
|
Setinggi prosessus xifoideus
|
40 minggu
|
2 jari di bawah prosessus xifoideus
|
2. Menggunakan alat ukur caliper
Caliper digunakan dengan meletakkan satu ujung pada tepi atas
simfisis pubis dan
ujung yang lain pada puncak
fundus. Kedua
ujung diletakkan pada garis tengah abdominal. Ukuran kemudian dibaca pada skala
cm (centimeter)
yang terletak ketika 2 ujung caliper bertemu. Ukuran diperkirakan sama dengan
minggu kehamilan setelah sekitar 22-24 minggu.
Keuntungan Lebih akurat dibandingkan pita pengukur
terutama dalam mengukur TFU setelah 22-24 minggu kehamilan (dibuktikan oleh
studi yang dilakukan Engstrom, Mc.Farlin dan Sitller)
3. Menggunakan pita ukur
Pita ukur merupakan metode akurat kedua dalam pengukuran TFU
setelah 22-24 minggu kehamilan.
Titik nol pita pengukur diletakkan pada tepi atas simfisis pubis dan pita
pengukur ditarik melewati garis tengah abdomen sampai puncak. Hasil dibaca
dalam skala cm, ukuran yang terukur sebaiknya diperkirakan sama dengan jumlah
minggu kehamilan setelah 22-24 minggu kehamilan.
d. Ultrasonografi
Selain itu dengan kemajuan teknologi ultrasonografi (USG) usia kehamilan dapat ditentukan dengan lebih tepat. Sehingga dokter seyogyanya selalu membandingkan usia kehamilan menurut rumus dan hasil pemeriksaan USG.
E. Presentasi
Dipakai untuk menentukan bagian janin yang terbawah
dan digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada di
bagian bawah rahim yang dijumpai pada palpasi atau pada pemeriksaan dalam.
Misalnya presentasi kepala, presentasi bokong, presentasi bahu, dan lain –
lain.Tiap presentasi terdapat 2 macam posisi yaitu kanan
dan kiri dan tiap posisi terdapat tiga macam variasi yaitu depan , lintang,
dan belakang (kiri depan, kiri lintang,
dan kiri belakang, kanan depan,
kanan lintang, dan kanan belakang).
Macam-macam presentasi :
1. Presentasi Kepala (96 %)
a. Presentasi belakang kepala dengan penunjuk
ubun-ubun kecil di segmen depan,
disebelah kiri depan ( kira-kira
2/3), disebelah kanan depan ( kira-kira
1/3) dan ini adalah posisi yang normal atau normoposisi. Presentasi belakang
kepala dengan penunjuk ubun-ubun kecil dibelakang dapat disebelah kiri
belakang, kanan belakang dan dapat pula
ubun-ubun kecil terletak melingtang baik kanan maupun kiri dan ini adalah posisi
yang tidak normal atau malposisi.
b. Presentasi puncak kepala : Kepala dalam
defleksi ringan dengan penunjuk ubun-ubun besar.
c. Presentasi dahi : kepala dalam defleksi
sedang dengan penunjuk dahi/frontum.
d. Presentasi muka : kepala dalam defleksi
maksimal dengan menunjuk dagu /mentum.
2. Presentasi bokong ( 3,6 % )dengan penunjuk
sacrum. Presentasi bokong terdiri atas:
a. Presentasi bokong sempurna dimana kedua
tungkai berada disamping bokong.
b. Presentasi bokong murni ( frank breech
presentation ) : kedua tungkai lurus ke atas,
. Presentasi bokong kaki :
tungkai terlipat pada lipat paha dan lekuk lutut, Presentasi bokong kaki sempurna : terbawah dua kaki, Presentasi bokong kaki tidak sempurna :
terbawah 1 kaki
c. presentasi kaki: kaki turun kebawah lebih
rendah dari bokong , Presentasi kaki
sempurna : terbawah 2 kaki, Presentasi
kaki tidak sempurna : terbawah 1 kaki
d. Presentasi lutut : lutut turun kebawah lebih
rendah dari bokong, Presentasi lutut
sempurna : terbawah 2 lutut, Presentasi
lutut tidak sempurna : terbawah 1 lutut.
3. Presentasi bahu (0,4 % ), Dengan petunjuk akromion atau scapula
Pada kehamiolan sekitar
30 minggu , 25%janin berada pada presentasi sungsang. Setelah kehamilan 32
minggu, janin normal akan berada pada presentasi kepala
F. Posisi
Posisi
merupakan indikator untuk menentukan arah bagian bawah janin apakah sebelah
kanan, kiri, depan, atau belakang terhadap sumbu ibu (meternal – pelvis)
Posisi pada periksa luar dengan palpasi, ditentukan dengan
menentukan letak punggung janin terhadap dinding perut ibu, sedangkan pada
pemeriksaan dalam posisi ditentukan dengan menentukan kedudukan salah satu
bagian janin yang terendah terhadap jalan lahir, bagian yang terendah tadi
disebut penunjuk. Penunjuk itu dinyatakan denganbagian kiri atau kanan ibu.
Bagian terendah dapat ubun-ubun kecil untuk presentasibelakang kepala,
ubun-ubun besar untuk presentasi uncak kepala, dahi untuk presentasidahi, dagu
untuk resentasi muka, sakrum untuk presentasi bokong danakromion/skapula untuk
presentasi bahu (letak lintang). Macam-macam posisi:
a. Posisi presentasi belakang kepala
dengan penunjuk ubun-ubun kecil (UUK): UUK
kiri depan, UUK kiri lintang, UUK kiri belakang, UUK kanan
depan, UUK kanan lintang,dan UUK kanan belakang.
b. Posisi pada presentasi muka dengan
petunjuk dagu atau mentum: dagu kiri
depan,dagu kanan depan, dagu kanan belakang.
c. Posisi pada presentasi bokong dengan
petunjuk sakrum: sakrum kiri belakang,sakrum kanan belakang, sakrum kanan depan
G. Letak
Letak (situs)Hubungan antara sumbu panjang janin
dengan sumbu panjang ibu. Misalnya letak memanjang
atau membujur adalah sumbu panjang janin sesuai dengan sumbu panjang ibu, dapat pada letak kepala atau letak bokong.
Letak melintang adalah sumbu panjang janin melintang terhadap sumbu
panjang ibu. Letak miring adalah sumbu panjang janin miring terhadap sumbu panjang ibu. Adapun letak – letak janin dalam rahim antara lain :
a.
Letak
memanjang jika sumbu fetus searah/sejajar sumbu jalan lahir
b. Letak melintang
jika sumbu fetus tegak lurus sumbu jalan lahir
c.
Letak oblik
jika sumbu fetus dalam sudut tertentu dengan sumbu jalan lahir (transient)
H. Keadaan
Ibu dan Janin
MINGGU
13
Memasuki trimester kedua plasenta berkembang sempurna untuk menyediakan
oksigen, nutrisi dan pembuangan limbah bayi. Kondisi Ibu: Letih dan mual yang kerap
terjadi pada ibu mulai mereda dan ibu merasa lebih berenergi. Munculnya linea
atau garis gelap memanjang di sekitar perut mulai dari daerah sekitar kelamin
hinga pusar karena meregangnya kulit. Begitu juga pada bagian leher yang mulai
terlihat berwarna hitam semu.
Kondisi bayi: Pada minggu ketigabelas jaringan dan
organ yang sudah terbentuk dalam tubuh bayi tumbuh pesat dan mengalami
pematangan. Jarinya yang unik telah teridentifikasi dengan baik. Kelopak mata,
alis, bulu mata dan kuku sudah terbentuk. Gigi dan tulang menjadi lebih padat.
Bayi sudah bisa menghisap jempol, menguap, meregang dan membuat wajah di dalam
kandungan. Jika ibu menekan perut dengan perlahan dan ia merasakannya, bayi
akan menunjukkan refleks dan bergerak seolah-olah seperti mencari puting susu.
Jika kandungan ibu perempuan, ia sekarang mempunyai hampir 2 juta telur dalam
indung telurnya, tetapi pada saat lahir jumlah ini akan berkurang menjadi
sekitar satu juta.
MINGGU
14
Setelah tiga bulan pembuahan, alat kelamin bayi sudah dapat
dideteksi melalui USG apakah laki-laki atau perempuan. Denyut jantung bayi
mulai berdetak kuat hampir dua kali lebih cepat dari sang ibu.
Kondisi Ibu: Perut ibu sudah terlihat membesar
dan payudara juga semakin membesar dengan daerah puting susu yang cenderung
lebih gelap dan kolostrum sudah dihasilkan,
Kondisi bayi: Pada minggu
ini badannya membesar lebih cepat dari kepala. Kulitnya yang halus setipis
kertas itu menutupi badannya dengan lanugo (rambut yang sangat halus biasanya
menghilang sebelum lahir). Walaupun alis mata dan rambut halus di kepala sudah
tumbuh, tekstur dan warnanya bisa berubah sebelum bayi lahir.
MINGGU
15
Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu
jari. Akan tetapi kelopak matanya masih tertutup.
Kondisi Ibu: Ibu merasakan seperti basah pada
daerah vaginanya. Meskipun begitu, ibu merasa lebih riang dan bersemangat
dibandingkan dengan tiga bulan pertama setelah gejala awal kehamilan sudah
terlewati.
Kondisi bayi: Tulang dan sumsum di dalam sistem
kerangka terus berkembang. Bayi sudah mulai mendengarkan ibu, mendengarkan
denyut jantung ibu, suara perut dan juga suara ibu. Ukurannya janin pada akhir
minggu ini 15,24 cm dan beratnya sekitar 113 gram.
MINGGU 16
Bayi merupakan makhluk kecil yang senang bermain. Bayi
mungkin telah menjumpai mainan pertamanya (tali pusat) yang akan dengan senang
ditarik-tarik dan dipegangnya.
Kondisi Ibu: Mulai mengalami sakit kepala akibat
volume darah yang bertambah atau bisa juga akibat stres.
Kondisi bayi: Bayi sudah dapat diketahui jenis
kelaminnya. Pada tahap ini bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan
nutrisi melalui plasenta. Tulang dan otot bayi sudah berkembang dan menjadi
kuat. Dalam proses pembentukan ini sistem peredaran darah adalah yang pertama
terbentuk dan berfungsi sepenuhnya. Ada perkembangan baru pada minggu ini, bayi
mulai sensitif terhadap cahaya atau sinar terang. Gerakan janin juga semakin
aktif, mulai menghisap ibu jarinya, menguap, merenggangkan tubuhnya, sudah
mampu menelan, kencing dan cegukan.
Dengan bantuan sonicaid, denyut jantung bayi sudah bisa
didengar. Mendengarkan denyut jantung bayi membuat Anda tahu bahwa bayi Anda
tumbuh dengan baik.
Kondisi Ibu: Berat badan bertambah hingga
mencapai 4,5 kg. Seiring rahim ibu yang terus tumbuh, ibu mungkin merasakan
denyutan rasa nyeri yang disebabkan peregangan ligamen dalam perut. Akan
tetapi, pada tahap kehamilan ini emosi ibu mulai stabil dibandingkan
bulan-bulan sebelumnya.
Kondisi bayi: Tulan rawan lunak yang akan menjadi
rangka tubuh bayi mulai mengeras. Selubung mielin untuk melindungi serabut
saraf mulai terbentuk. Rambut mulai tumbuh di kepala bayi dan rambut-rambut
halus meliputi bahu dan punggung. Kulit bayi berkembang dan transparan,
terlihat merah sebab pembuluh darah masih terlihat jelas. Sidik jari pada
jari-jari tangan yang mungil sudah mulai terbentuk.
MINGGU
18
Bayi sudah dapat mendengarkan suara dari luar tubuh ibu. Ia
juga akan bergerak atau terkejut bila mendengar kebisingan atau suara keras.
Dalam minggu ini bayi bergerak sangat aktif dan mungkin ibu sudah dapat
merasakan gerakan menendang, menekuk, meraih, berguling, atau bahkan mengisap
ibu jarinya. Jika bayi Anda perempuan, vagina, rahim, dan saluran telurnya
sudah terbentuk. Jika bayi laki-laki, alat genitalnya sudah jelas dan bisa
dikenali.
Kondisi Ibu: Nafsu makan semakin meningkat
seiring bertambahnya berat badan dan perubahan fisik pada ibu. Muncul keluhan
seperti mudah lelah, sakit punggung, pegal-pegal dan pinggang atau otot terasa
linu.
Kondisi bayi: Pada minggu ini mata bayi sudah
berkembang. Ia sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu.
Dadanya kembang kempis seolah-olah bernafas. Hal ini bukan karena ia menghirup
udara, tetapi ia sedang menelan cairan amnion. Bayi mulai melakukan gerakan
karena sedang mengembangkan dan melatih ototnya yang sudah bisa berkontraksi
dan relaks, bayi sudah dapat menendang atau meninju. Disamping itu, hormon
estrogen dan progesteron semakin meningkat.
MINGGU 19
Panjang bayi sekitar 20,5 cm dan beratnya sekitar 240 gram.
Ia mulai menelan cairan amnion dan ginjalnya terus menghasilkan air seni.
Kondisi Ibu: Guratan-guratan di perut semakin
terlihat jelas, tapi sebaiknya tidak digaruk dan cukup diusap-usap saja. Pada
minggu ini mungkin Anda sulit untuk tidur nyenyak sebab mengalami panas di
dalam perut atau gangguan pencernaan.
Kondisi bayi: Pekembangan sensoris sudah mencapai
puncaknya pada minggu ini. Sel-sel saraf untuk setiap indera perasa, penghirup,
pendengaran, penglihatan, dan peraba kini muncul di area-area khusus dalam
otak. Tubuh bayi sudah diselimuti vernix caseosa, yang merupakan lapisan lilin
yang membalut bayi dan melindungi kulitnya dari luka.
MINGGU
20
Separuh waktu kehamilan telah dilewati. Kini panjangnya
sekitar 25,4 cm dan beratnya sekitar 260 gram.
Kondisi Ibu: Ibu akan mendapati bahwa tubuhnya
mekar saat ini. Bukan hanya perut saja yang berkembang tetapi berkat
meningkatnya kadar pigmen, puting susu ibu menjadi semakin gelap. Ibu juga
cenderung mudah merasa pusing saat bangun dari duduk dan muncul rasa sakit di
bagian bawah perut.
Kondisi bayi: Dibawah lapisan vernix, kulit bayi
mulai membuat lapisan dermis, epirdermis dan subcutaneous. Pigmen kulit pun
mulai terlihat jelas. Kuku pada jari tangannya mulai tumbuh. Otot-ototnya
semakin kuat bersamaan dengan proses penyempurnaan paru-paru dan sistem
pernafasan. Bayi Anda bergerak sekitar 200 kali sehari, tetapi Anda hanya akan
merasakan sedikit dari semua gerakan ini.
MINGGU
21
Panjang bayi sekitar 28 cm dan beratnya sekitar 360 gram.
Jika Anda berbicara, membaca buku atau menyanyi untuk bayi Anda, dia pasti bisa
mendengarnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi baru lahir akan
mengisap lebih kencang saat menyusu bila Anda membacakan buku yang sering dia
dengar saat masih di dalam rahim
Kondisi Ibu: Bagian lambung mulai terasa hangat
karena rahim yang semakin membesar dan mulai mendesak lambung. Adanya perubahan
pada kulit dan rambut. Walaupun banyak diantaranya merupakan perubahan positif,
bisa timbul gejala yang tidak diinginkan seperti jerawat serta noda di pipi.
Kondisi bayi: Alis dan kelopak mata bayi sudah
terbentuk sempurna dan kuku-kuku jarinya sudah menutupi ujung jari. Usus bayi
sudah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari
cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan menuju usus besar.
MINGGU
22
Indera yang digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap
hari. Wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Antara kepala dan tubuh
semakin proporsional.
Kondisi IbuKaki mulai mengalami pembengkakkan
dan kram karena mulai terhambatnya peredaran darah. Kenaikan berat badan
yang akan Anda alami mungkin menghantui pikiran dan Anda mungkin menghadapi
tantangan mengidam dan selera makan yang lebih baik.
Kondisi bayi: Tubuh bayi mulai memproduksi sel
darah putih yang penting untuk melawan penyakit dan infeksi. Bibir bayi menjadi
lebih jelas dan matanya sudah terbentuk, walaupun masih kurang pigmen dalam
selaput pelanginya sampai beberapa minggu mendatang. Pankreas, yang penting
untuk produksi hormon, mulai berkembang. Tanda-tanda awal tumbuhnya gigi mulai
muncul di antara barisan gusinya.
MINGGU
23
Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna,
jari-jari pun terbentuk sempurna.
Kondisi Ibu: Ibu mengalami peningkatan produksi
lendir vagina akibat meningkatnya aliran darah ke bagian tubuh. Buang air lebih
sering dari biasanya adalah efek samping lain yang tak diinginkan dari
kehamilan.
Kondisi bayi: Pada minggu ini panjang bayi sekitar
30 cm dan beratnya hampir 500 gram. Pembuluh darah dalam paru-parunya mulai
berkembang untuk menyiapkan pernapasan dan dia menelan cairan amnion secara
teratur, walaupun normalnya dia belum mulai bergerak sampai setelah lahir.
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur
sehingga nampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak
dibandingkan lemak.
MINGGU
24
Pendengaran bayi sudah terbentuk sempurna. Bayi akan
bergerak dengan suara musik dari luar.
Kondisi Ibu: Gusi menjadi lebih sensitif, hal ini
disebabkan oleh hormon kehamilan yang bisa membuat gusi membengkak dan
meradang, yang membuat gusi berdarah, khususnya ketika menggosok atau
membersihkan gigi. Pada minggu ini terkadang beberapa ibu mengalami kurang
tidur atau tidur yang tak nyenyak.
Kondisi bayi: Saat ini bayi sudah mempunyai bentuk
tubuh yang sempurna, otaknya pun tumbuh dengan sangat baik. Ia semakin memenuhi
ruang dalam rahim sang ibu. Paru-paru bayi mulai mengambil oksigen meski masih
menerima oksigen dari plasenta. Paru-paru mulai menghasilkan surfaktan yang
melindungi kantung udara tetap mengembang. Kulitnya tipis dan rapuh tetapi
tubuhnya berisi dan memenuhi lebih banyak ruang dalam rahim. Ia juga mulai
menyimpan lapisan ‘lemak coklat’ di dada, leher, dan selangkangan yang membantu
bayi mempertahankan panas tubuh.
MINGGU
25
Bayi mulai latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan
air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan.
Kondisi Ibu: Terkadang ibu mengalami kontraksi,
meskipun tidak sakit tapi perut akan terasa kaku.
Kondisi bayi: Pendengaran bayi mulai optimal
sehingga dapat menanggapi rangsangan seperti suara, rasa sakit dan cahaya.
Tulang bayi semakin mengeras dan menjadi lebih kuat. Saluran darah di paru-paru
semakin berkembang serta garis di sekitar mulut bayi sudah membentuk dan
berfungsi dengan baik. Kini indra penciuman bayi sudah makin membaik karena
pada minggu ini bagian hidung bayi sudah mulai berfungsi. Saat ini berat bayi
sudah mencapai 650 gram dengan tinggi badan 37 cm.
MINGGU
26
Pada minggu ke-26 bayi sudah mempunyai lemak dibawah kulit
yang dapat membantu mengontrol suhu tubuhnya pada saat lahir.
Kondisi Ibu: Ibu mulai merasakan nyeri dan pegal
di bagian pinggang dan persendian tulang belakang. Nafas menjadi pendek saat
melakukan aktivitas yang agak berat.
Kondisi bayi: Ukuran bayi, apabila diukur dari
kepala hingga jari kaki mencapai 35,6-38 cm dan beratnya sekitar 760 gram. Bayi
sudah bisa membuka dan mengedipkan matanya seiring dengan terbentuknya retina
pada mata bayi. Bayi mulai aktif berubah posisi yang dirasakan juga oleh ibu.
Aktivitas otak bayi yang berhubungan dengan pendengaran dan penglihatan bayi
sudah berfungsi dengan baik.
MINGGU
27
Bayi terlihat seperti menarik napas, meskipun baru bernapas
dalam air dan tidak di udara, ini adalah latihan yang bagus ketika dia lahir.
Kondisi Ibu: Ibu mulai merasakan gerah dan mudah
berkeringat karena beban yang dikandungnya semakin besar. Biasanya banyak juga
wanita hamil menjadi sedikit anemis karena perubahan normal selama kehamilan
Kondisi bayi: Menjelang trimester ketiga, berat si
kecil mencapai 875 gram dan tingginya sekitar 36,6-38 cm. Namun paru-paru,
hati, dan sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Meskipun demikian,
indra perasa bayi sudah mulai terbentuk. Matanya membuka dan menutup. Saat ia
terjaga dari tidurnya pada interval yang teratur bayi sudah pandai mengisap ibu
jari. Uniknya sebagian para ahli percaya bahwa si kecil tersayang mulai
bermimpi manis menjelang minggu ke-28.
MINGGU
28
Pada masa ini bayi menyelesaikan perkembangan fisiknya. Bayi
benar-benar mulai tumbuh dan mengisi ruang yang kosong dalam rahim.
Kondisi Ibu: Naluri keibuan biasanya sudah mulai
tumbuh. Kebanyakan dari wanita hamil mengalami kenaikan berat badan sekitar 5
kg pada masa ini. Terkadang terjadi pembengkakan yang tidak hanya pada kaki
tetapi juga di tangan.
Kondisi bayi: Pada akhir bulan ketujuh, lemak
mulai bertambah dan disimpan pada tubuh bayi. Saat ini bayi bisa memiliki
panjang sekitar 38 cm dan berat sekitar 1-1,8 kg. Bayi kini bisa membuka matanya
dan akan memalingkan wajah ke arah sumber cahaya terang yang terus menerus.
Lapisan lemak semakin berkembang. Rambut halus dan kuku jarinya terus tumbuh.
Otak bayi semakin berkembang dan meluas. Kepala pun sudah mengarah ke bawah.
Namun paru-parunya belum sempurna. Kendati seperti itu, si kecil kemungkinan
besar dapat bertahan hidup saat ia terlahir ke dunia
MINGGU
29
Posisi bayi saat ini mempersiapkan diri seperti posisi lahir
dengan kepala mengarah kebawah, Kondisi Ibu: Ibu mulai merasakan ingin
buang air kecil, karena letak janin yang mulai membesar dan mendesak kandung
kemih. Beban yang harus dibawa ibu juga semakin besar sehingga membuatnya mudah
capek dan lelah.
MINGGU
30
Otak bayi berkembang sangat cepat. Karena ia semakin besar,
gerakannya semakin terasa. Ketika ia menendang atau mendorong, Anda dapat
melihat kaki atau tangannya bergerak di bawah kulit perut Anda, Kondisi
Ibu: Ligamen di seputar daerah pelvix mulai meregang untuk memudahkan
proses kelahiran bayi. Kondisi ini seringkali mengakibatkan sakit punggung.
MINGGU
31
Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini,
tetapi bayi makin tumbuh besar dan berat badannya akan terus bertambah, Kondisi
Ibu: Tidur nyenyak menjadi semakin sulit di trimester ketiga. Semakin
membesarnya perut, maka akan terasa sulit mencari posisi nyaman dan
mempertahankannya, dan ibu merasakan tekanan pada kandung kemih.
MINGGU
32
Bayi berada dalam posisi kepala dibawah sampai lahir
nanti, Kondisi Ibu: Beberapa ibu ada yang mengalami sembelit akibat terganggunya
proses pencernaan.
MINGGU
33
Pertumbuhan yang pesat terus berlanjut. Pada minggu ini
berat bayi sekitar 2-2,7 kg dan panjangnya sekitar 45 cm. Bayi telah memiliki
bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya.
Kondisi Ibu: Ibu akan mengalami sakit punggung
akibat terjadi peregangan otot. Ibu akan semakin merasakan gerakan bayi karena
bayi hampir seluruhnya mengisi ruang rahim. Ibu juga merasa tak nyaman akibat
gerakannya yang aktif, terutama ketika kakinya di bawah tulang rusuk ibu.
MINGGU
34
Tiga puluh empat minggu bayi sudah berada di pintu rahim, ia
sudah terbentuk dengan sempurna. Proposi tubuhnya sesuai dengan yang diharapkan
saat lahir nanti. Meskipun demikian, ia masih harus mematangkan beberapa hal
dan menambah berat badan badan sebelum benar-benar siap dilahirkan.
Kondisi Ibu: Rahim ibu mengeras dan berkontraksi
sebagai persiapan untuk melahirkan. Panggul ibu cenderung melebar dan mungkin
terasa sakit, terutama di bagian belakang. Perut meregang sedemikian rupa
sehingga pusar ibu menonjol dan meningkatnya pigmentasi pada linea nigra
membuatnya semakin jelas terlihat. Beberapa wanita memiliki kadar hemoglobin
rendah pada tahap kehamilan ini.
MINGGU
35
Bayi membesar dan sangat sempit dalam rahim sehingga ibu
mungkin merasa dia tidak banyak bergerak lagi. Meskipun demikian, ibu bisa
mengamati siku, kaki, atau kepalanya menonjol dari perut ketika ia meregang dan
menggeliat.
Kondisi Ibu: Banyak wanita mengalami nyeri atau
berdenyut pada pinggul, bokong, atau panggul selama minggu-minggu terakhir
kehamilan. Ibu semakin sulit tidur karena mengalami kecemasan yang kadang tidak
beralasan.
MINGGU
36
Mulai minggu ini bayi sudah mempunyai ukuran dan kematangan
yang siap untuk lahir, Kondisi Ibu: Ibu mulai merasakan
peningkatan tekanan di perut bawah dan merasakan bayi perlahan mulai turun.
Frekuensi buang air kecil akan semakin meningkat, karena bayi semakin mendesak
kandung kemih.
MINGGU
37
Bayi terus berlatih untuk menggerakkan paru-parunya, sebab
bayi akan bernapas setelah dilahirkan, Kondisi Ibu: Kulit dibagian perut akan
semakin gatal, tapi sebaiknya jangan digaruk dan cukup diusap dengan baby oil
atau lotion.
MINGGU
38
Refleks bayi sudah terkoordinasi. Bayi sudah dapat membedakan
antara terang dan gelap, Kondisi Ibu: Kontraksi akan semakin
sering dirasakan oleh ibu.
MINGGU
39
Minggu ini adalah saat menunggu kehadiran sang bayi, Kondisi
Ibu: Dalam minggu-minggu terakhir ini mungkin ibu merasa sangat besar
dan tidak nyaman.
MINGGU
40
Proses pembentukan telah berakhir dan bayi tengah menanti
untuk dilahirkan, Kondisi Ibu: Dengan postur tubuh ibu
yang besar pada minggu ini, ibu akan mengimbangi beban tambahan di bagian depan
dengan mencondongkan tubuh ke belakang. Pusat gravitasi telah bergeser,
sehingga ibu cenderung akan membentur atau menjatuhkan benda-benda. Ibu semakin
sulit tidur nyenyak di malam hari, karena perut yang besar membuat semakin
tidak nyaman.
I. DIAGNOSA
KEHAMILAN
Pengkajian Data Pada Ibu Hamil
A. Biodata
- Identitas suami
- Identitas Istri
B. Data Biologis/Fisiologis
1. Keluhan Utama
2. Riwayat Keluhan Utama
Beberapa
ketentuan penentuan diagnose
1.
Diagnosa ditentukan berdasarkan
analisa / iterpretasi data
2.
Diagnosa harus didukung oleh data
subyek (DS) dan obyektif (DO) yang tepat
3.
Setiap data baik subyek dan obyektif
harus diinterpretasikan
4.
Interpretasi dapat dilakukan pada
setiap data, tetapi dapat pula digabungkan dari beberapa data
\
1.
Diagnosa: G....P....A.....
DS
:
a)
Amenorhoe – HPHT
b)
Mual – muntah gejala hamil muda lainnya
c)
Pergerakan janin pertama kali
d)
Ibu mengatakan ini hamil yang ke …
DO :
a) Pembesaran perut
b) Hiperpigmentasi areola mammae
c) Striae gravidarum – livid – alba –
linea nigra
d) Leopold I – III / IV
e) Djj
f) Hasil USG – hasil konsepsi – kantong
kehamilan – embrio
g) Tampak kerangka janin - Rontgen
Catatan:
Jika
belum ada data obyektif atau jika
belum ada tanda pasti hami, maka diagnosa kehamilan yang bisa ditegakkan adalah
dugaan hamil
Diagnosa
gravid digabungkan dengan diagnosa multi/primi
2.
Diagnosa: Gestasi usia kehamilan
DS :
a)
HPHT
b)
Ibu mengatakan usia kehamilannya …. Bulan
c)
Pergerakan janin pertama kali
DO
:
a)
Inspeksi pembesaran perut
b)
Tfu- Leopold I – jari – cm, dapat dilengkap dengan L II-IV
c)
USG
d)
Usia kehamilan dapat dihitung berdasarkan :
i.
Tfu baik jari maupun cm ( > 24 minggu )
ii.
HPHT
iii.
Pergerakan janin pertama kali
3.
Diagnosa: Situs memanjang/melintang
DS :
Ibu mengatakan peregerakan janin lebih sering pada sisi
kanan / kiri perut
DO
:
a)
Leopold I I – III
b)
Djj
c)
Leopold dapat menunjukkan situs memanjang atau melintang
d)
Interpretasi data: sumbu panjang janin, memanjang terhadap
sumbu panjang ibu
4.
Diagnosa: Tunggal
DS
:
Ibu
mengatakan pergerakan janin lebih sering pada sisi kanan / kiri perut
DO :
a)
Leopold I – III
b)
Djj
c)
Jumlah bagian terbesar dari janin
serta jumlah titik djj dapat menunjukkan jumlah janin
Sebagai contoh, Jika L I; Tfu,
.....jari, ...... cm, bokong dan kepala, L II, punggung kanan dan punggung kiri
atau dapat juga kepala di kiri dan punggung di kanan, L III, kepala (dapat
kepala saja, atau terana bokong sj.
Data ini jika diinterpretasikan,
menjadi: terana 4 bagian besar yaitu 1 bokong, dua punggung, dan 2 kepala,
menunjukkan janin ganda.
5.
Diagnosa: Hidup
DS :
a)
Ibu mengatakan usia kehamilan …. bulan
b)
Ibu mengatakan pergerakan janin lebih sering pada sisi kanan
/ kiri perut
DO :
a)
Tampak pergerakan janin
b)
Teraba pergerakan janin
c)
Leopold I – III
d)
Djj
e)
Hasil USG
Catatan:
1) Janin didalam dapat dipastikan hidup
berdasarkan data adanya pergerakan janin baik subyek (ibu) maupun obyektif
(pemeriksa)
2) Adanya djj serta USG dapat
dipastikan janin hidup
3) Jika djj sudah ada, USG hanya jika ada
indikasi lain
6.
Diagnosa: Intra uterin
DS :
a)
Ibu mengatakan usia kehamilan …. bulan
b)
Ibu mengatakan pergerakan janin lebih sering pada sisi kanan
/ kiri perut
c)
Ibu mengatakan ada tidak pernah merasakan nyeri perut
DO :
a)
Leopold I – III
b)
Djj
Catatan: Ekstrauterin akan menimbulkan nyeri yang berlebihan
serta akan menimbulkan abortus pada usia kehamilan muda kecuali kehamilan
abdomen
7.
Diagnosa: Keadaan janin baik
DS :
a) Ibu
mengatakan pergerakan janin lebih sering pada sisi kanan / kiri perut
b) Ibu
mengatakan pergerakan janin …. Kali / sehari
DO :
a) Djj
b) Pergerakan
janin dan jumlah djj (normal/tidak) menunjukkan keadaan janin baik/tidak
8.
Diagnosa: keadaan ibu baik
DS :
Keluhan-keluhan
yang menyertai …..
DO :
a)
TTV
b)
Indikator keadaan ibu baik / tidak
adalah TTV (normal / tidak)
9.
Diagnosa: Belum inpartu
DS
a)
Ibu mengatakan Umur kehamilan …
bulan
b)
Ibu mengatakan belum ada pelepasan
(air, lendir, lendir bercampur darah)
DO
a)
Leopold I – IV
b)
Diagnosa inpartu atau belum
seharusnya hanya ditegakkan jika usia kehamilan ibu mencapai usia aterm. Jadi sebelum 37 minggu
sebaiknya diagnosa ini belum diangkat.
Catatan:
Beberapa bahasa interpretasi data
a)
Peningkatan estrogen dan progesteron pada kehamilan menekan
FSH sehingga tidak ada pematangan sel telur dan tidak ada menstruasi
b)
Peningkatan estrogen dan progesteron menyebabkan terjadi
perubahan pada sist gastrointestinal termasuk lambung berupa peningkatan asam
lambung …..
c)
Pergerakan janin adalah tanda mungkin adanya janin didalam
perut ibu meski secara subyektif
d)
Striae alba menunjukkan bahwa pernah terjadi peregangan
abdomen sebelumnya
e)
Perubahan kulit hiperpigmentasi ----- peningkatan estrogen
dan progesteron
f)
Terabanya bagian-bagian janin, merupakan tanda pasti hamil
g)
Terabanya bagian-bagian janin dipastikan bu hamil
h)
Terabanya bagian-bagian janin dan terdengarnya djj,
dipastikan ibu hamil
i)
Adanya kantong kehamilan, berdasarkan USG, dipastikan ibu
hamil
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diagnosa kehamilan ditegakkan atas dasar : a) Riwayat amenorea, b) Pembesaran
uterus, c) Tes kehamilan positif. Keluhan subyektif lain yang mungkin terjadi selama
kehamilan : mual dan muntah serta rasa berat pada payudara. Manifestasi
kehamilan dapat dibagi menjadi : a) Dugaan
kehamilan (presumptive), b) Kemungkinan kehamilan (probable),
c) Diagnosa pasti kehamilan (positive).
Gravida
adalah istilah medis untuk wanita hamil. Istilah ini sering diawali untuk
menunjukkan jumlah kehamilan. Misalnya primigravida
adalah wanita hamil untuk pertama kalinya, secundagravida adalah wanita hamil
untuk kedua kalinya dan multigravida untuk ketiga dan seterusnya.
Paritas merupakan suatu istilah untuk
menunjukkan jumlah kehamilan bagi seorang wanita yang melahirkan bayi yang
dapat hidup pada setiap kehamilan (Oxford
Concise Medical Dictionary, 2007).
Untuk menghitung Usia kehamilan dengan beberapa cara: Rumus Neagele, Palpasi Abdomen, Tinggi Fundus Uteri, Ultrasonografi.
Presentasi, dipakai untuk
menentukan bagian janin yang terbawah dan digunakan
untuk menentukan bagian janin yang ada di bagian bawah rahim yang dijumpai pada
palpasi atau pada pemeriksaan dalam
Posisi
merupakan indikator untuk menentukan arah bagian bawah janin apakah sebelah
kanan, kiri, depan, atau belakang terhadap sumbu ibu (meternal – pelvis)
Letak
(situs)Hubungan antara sumbu panjang janin dengan sumbu panjang ibu. Misalnya
letak
memanjang atau membujur adalah
sumbu panjang janin sesuai dengan sumbu panjang ibu,
dapat pada letak kepala atau letak bokong.
B. Saran
Sebagai calon bidan adalah suatu kewajiban untuk
mengetahui materi diagnosa kebidanankebidanan guna penegakkan diagnosa yang
tepat.kami berharap setiap mahasiswa
mampu memahami dan mengetahui mengenai Diagnosa Kehamilan:,
Gravida, Para, Usia Kehamilan, Presentasi,
Posisi, Letak, Keadaan Ibu dan Janin. Walaupun
dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Evelyn C. Pearce.2002. Anatomi Dan Fisiologi.
Gramedia. Jakarta.
Febrina OK. Menentukan Usia Kehamilan. http://bidanshop.blogspot.com.27 november 2012
Prawirohardjo,
sarwono.2009.Ilmu Kebidanan. P.T Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar