ASUHAN KEBIDANAN I KEHAMILAN
TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN
Dosen :
Arsulfa, S.Si.T, M.Keb
Hj. Syahrianti, S.Si.T, M.Kes
OLEH
DIAN FEBRIANI
JUMRIANI MOH. YUSUF
RAODATUL JANNAH
WA ODE KASMAWATI
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN KEBIDANAN
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “TANDA – TANDA BAHAYA KEHAMILAN” ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Rasa
terima kasih juga kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini dan makalah ini disusun berdasarkan buku dan pencarian
dari internet sebagai penunjang yang berkaitan dengan tema yang dibahas. Namun
demikian saya menyadari bahwa sebagai manusia biasa saya tidak luput dari
kesalahan.
Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Dan akhir kata saya mengucapkan terima kasih.
Kendari, Desember 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Judul Halaman
Kata Pengantar i
Darftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Masalah .............................................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian 2
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan 3
B. Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan 3
C. Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan 14
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan 16
B. Saran 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Tanda bahaya
kehamilan adalah tanda - tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat
terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau
tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes,2003).
Tanda-tanda
bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam
keadaan bahaya.( Uswhaaja, 2009, p.3).
Angka kematian
yang tinggi setelah abad yang lalu umumnya mempunyai 3 sebab pokok : masih
kurangnya pengetahuan mengenai sebab musabab dan penanggulangan
komplikasi-komplikasi penting dalam kehamilan, persalinan, serta nifas,
kurangnya pengertian dan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi, dan kurang
meratanya pelayanan kebidanan yang baik bagi semua ibu hamil.(Winkjosastro,
2008, p.8).
Menurut
Kusmiyati dkk, 2008, p.1, kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun
kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan
pendeteksian dini adanya komplikasi/penyakit yang mungkin terjadi selama hamil
muda.
Kematian ibu
menjadi perhatian dunia internasional. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
memperkirakan diseluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal tiap tahun saat hamil
atau bersalin. Artinya, setiap menit ada satu perempuan yang meninggal.
B.
Masalah
Masalah yang
dibahas dalam makalah ini adalah bagaimanakah tanda-tanda bahaya kehamilan?
C.
Tujuan
Tujuan yang
ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan tanda-tanda
bahaya kehamilan.
D.
Manfaat
Manfaat yang
diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.
Penulis
dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang tanda-tanda
bahaya kehamilan
2.
Pembaca
dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman tanda-tanda
bahaya kehamilan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya
yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak
dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu
(Pusdiknakes,2003).
B. Macam-macam Tanda Bahaya
Kehamilan
Macam tanda bahaya kehamilan yaitu terdiri
dari:
1. Mual
muntah berlebih
Kebanyakan ibu hamil dengan umur kehamilan 1-3 bulan
sering merasa mual dan kadang-kadang muntah.Keadaan ini normal dan akan hilang
dengan sendirinya pada kehamilan lebih dari 3 bulan.
Tetapi, bila ibu tetap tidak mau makan, muntah terus-menerus
sampai ibu lemah dan tak dapat bangun, keadaan ini berbahaya bagi keadaan jani
dan kesehatan ibu.
a) Penanganan
Umum
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1) Makan sedikit tapi sering
2) Hindari makanan yang sulit dicerna
dan berlemak
3) Jaga masukan cairan, karena cairan
lebih mudah ditolelir daripada makanan padat.
4) Selingi makanan berkuah dengan
makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian
makanan berkuah pada waktu berikutnya.
5) Jahe merupakan obat alami untuk
mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta makanan lain.
6) Isap sepotong jeruk yang segar
ketika merasa mual
7) Hindari hal–hal yang memicu mual,
seperti bau, gerakan atau bunyi
8) Istirahat cukup
9) Hindari hal–hal yang membuat Anda
berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual (Curtis, 2000:28)
b) Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa terjadi
kerusakan hati. Komplikasi lainya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan
oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah. (Rochjati, 2003:2)
2. Penglihatan
Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau
berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi
oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem
saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang),
dan gangguan penglihatan.
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia
dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat
yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran
darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema
retina dan spasme pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009: 5)
a) Penanganan
Umum
1)
Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi
seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
2)
Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk
tanda–tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu
dari pasien atau keluarganya.(Saifuddin, 2002: 33)
b) Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan antala lain kejang dan eklamsia
3. Perdarahan
Pervaginam
Perdarahan pervaginam dalam
kehamilan adalah cukup normal. Pada masa awal kehamilan, ibu akan mengalami
perdarahan yang sedikit (spotting) di sekitar waktu terlambat haidnya.
Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi dan normal, perdarahan kecil dalam
kehamilan adalah pertanda dari “Friabel cervik”.
Perdarahan semacam ini mungkin
normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi. Jika terjadi perdarahan yang
lebih (tidak normal) yang menimbulkan rasa sakit pada ibu. Perdarahan ini bisa
berarti aborsi, kehamilan molar atau kehamilan ektopik. Pada akhir kehamilan,
perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang tetapi
tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.
Perdarahan ini dapat dibagi menjadi beberapa macam,yakni:
1)
Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3
bulan dapat disebabkan oleh keguguran atau keguguran yang mengancam. Ibu harus
segera meminta pertolongan bidan atau dokter. Janin mungkin masih dapat
diselamatkan. Bila janin tak dapat diselamatkan, ibu perlu mendapat pertolongan
agar kesehatannya terjaga.
2)
Perdarahan melalui jalan lahir disertai nyeri perut bawah
yang hebat, pada ibu yang terlambat haid 1-2 bulan, meupakan keadaan sangat
berbahaya. Kehidupan ibu terancam, ia harus langsung di bawa ke rumah sakit
untuk diselamatkan jiwanya.
3)
Perdarahan kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit,
merupakan ancaman bagi ibu dan janin. Ibu perlu segera mendapat pertolongan di
rumah sakit.
4)
Perdarahan yang banyak, segera atau dalam 1 jam setelah
melahirkan, sangat berbahaya dan merupakan penyebab kematian ibu paling sering.
Keadaan ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu kurang dari 2 jam. Ibu perlu
segera ditolong untuk penyelamatan jiwanya.
5)
Perdarahan pada masa nifas (dalam 42 hari setelah
melahirkan) yang berlangsung terus-menerus, disertai bau tak sedap dan demam,
juga merupakan tanda bahaya. Ibu harus segera di bawa ke rumah sakit.
a) Penanganan
Umum
Siapkan fasilitas tindakan gawat
darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu, termasuk tanda
vital (nadi, tekanan darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya
syok, segera lakukan tindakan meskipun tanda–tanda syok belum terlihat. Ingat
bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat memburuk dengan
cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk segera memulai penanganan syok,
yaitu pasang infus dan berikan cairan intravena. Lakukan restorasi cairan darah
sesuai dengan keperluan.(Saifuddin,2002 : 18-19).
4. Bengkak
pada muka dan tangan
Hampir separuh dari ibu-ibu akan
mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan
biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakkan lebih tinggi. Bengkak bisa
menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan tidak hilang
setelah beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa
merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre eklamsia.
Sistem kerja ginjal yang tidak
optimal pada wanita hamil mempengaruhi system kerja tubuh sehingga menghasilkan
kelebihan cairan. Ini dapat terlihat setelah kelahiran, ketika pergelangan kaki
yang bengkak secara temporer semakin parah. Ini dikarenakan jaringan tambahan
yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan
tidak lagi dibutuhkan dan akan dibuang setelah sebelumnya diproses oleh ginjal
menjadi urin. Oleh karena ginjal belum mampu bekerja secara optimal, kelebihan
cairan yang menempuk dihasilkan disekitar pembuluh darah hingga ginjal mampu
memprosesnya lebih lanjut. Terkadang bengkak membuat kulit di kaki di bagian
bawah meregang, terlihat mengkilat, tegang dan sangat tidak nyaman.
Kram kaki sering terjadi di malam
hari ketika tidur. Kram dihubungankan dengan kadar garam dalam tubuh dan
perubahan sirkulasi. Pengobatan cina menganggap kram ada hubungannya dengan
kekurangan energi pada darah dan ginjal.
Perawatan diri untuk ibu hamil yang mengalami kram kaki:
1) Selama akhir masa kehamilan,
berbaringlah dengan kaki lebih tinggi dari badan sesering mungkin, ini tidak
hanya membuat libu hamil beristirahat lebih nyaman, tetapi juga meningkatkan
aliran energi pada saluran ginjal.
2) Hindari pemakaian jenis sepatu
tertentu pada akhir kehamilan, terutama yang terbuat dari kulit akan melar dan
longgar saat libu hamil ingin memakainya saat melahirkan.
3) Jika bengkak terjadi pada tangan dan
jari, pastikan untuk melepaskan cincin sebelum terlalu sempit. Jika ibu hamil
lupa dan tetap memakainya cincin itu perlu dipotong agar tidak terjadi
penyumbatan.
4) Jika ibu hamil menderita kram jangan
menambahkan garam pada makanan karena dapat meningkatkan risiko terjadinya
penumpukan cairan. Ketika kram terjadi ulurkan sejauh mungkin untuk mencegah
kontraksi otot.
5) Kompreskan daun kubis (lebih baik
yang berwarna hijau tua) di sekeliling kaki ibu hamil kemudian dibasuh, tetapi
jangan cuci daun tersebut, lalu dinginkanj di lemari es kemudian dibalutkan di
kaki. Biarkan sampai lembab dan layu kemudian ganti dengan yang baru sampai
bengkak membaik.
a) Penanganan
Umum
1) Istirahat cukup
2) Mengatur diet, yaitu meningkatkan
konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung
karbohidrat serta lemak.
3) Kalau keadaan memburuk namun
memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi
keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3)
b) Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan oleh
kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan dengan tanda–tanda oedema
(pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan
dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium.
(Rochjati, 2003:2)
5. Gerak
Janin Berkurang atau Tidak Ada
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau
ke-6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur,
gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam
periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Apabila ibu tidak
merasakan gerakan bayi seperti biasa, hal ini merupakan suatu risiko tanda
bahaya. Bayi kurang bergerak seperti biasa dapat dikarenakan oleh aktivitas ibu
yang terlalu berlebihan, keadaan psikologis ibu maupun kecelakaan sehingga
aktivitas bayi di dalam rahim tidak seperti biasanya.
a) Penanganan
Umum
1) Memberikan dukungan emosional pada
ibu
2) Menilai denyut jantung janin (DJJ):
a) Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai
ulang; b) Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan
menggunakan stetoskop Doppler. (Saifuddin, 2002 : 109)
b) Komplikasi
Komplikasi yang timbul adalah IUFD
dan featal distress
6. Ketuban
pecah sebelum waktunya (KPSW)
Biasanya ketuban pecah menjelang persalinan, setelah ada
tanda awal persalinan seperti mulas dan keluarnya lendir, bercampu rsedikit
darah.Cairan ketuban biasanya berwarna jernih kekuningan.
Bila ketuban telah pecah dan cairan ketuban keluar sebelum
ibu mengalami tanda-tanda persalinan, janin dan ibu akan mudah terinfeksi. Hal
ini berbahaya bagi ibu maupun janin.Ibu perlu segera mendapat pertolongan bidan
terdekat untuk di bawa ke rumah sakit.
a) Penanganan
Umum
1) Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada
dengan USG
2) Dilakukan pemeriksaan inspekulo
(dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan
membedakan dengan urin.
3) Jika ibu mengeluh perdarahan akhir
kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan pemeriksaan dalam secara digital.
4) Mengobservasi tidak ada infeksi
5) Mengobservasi tanda–tanda inpartu
(Saifuddin, 2002: 112)
b) Komplikasi
1) Perdarahan pervaginam dengan nyeri
perut, pikirkan solusio plasenta
2) Tanda–tanda infeksi (demam, cairan
vagina berbau)
3) Jika terdapat his dan darah lendir,
kemungkinan terjadi persalinan preterm (Saifuddin, 2002: 114)
7. Nyeri
abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan
normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi,
penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong
empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi
lain.
a) Penanganan
Umum
1) Lakukan segera pemeriksaan umum
meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu)
2) Jika dicurigai syok, mulai
pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas, waspada dan evaluasi ketat karena
keadaan dapat memburuk dengan cepat.
3) Jika ada syok segera terapi dengan
baik (Saifuddin, 2002: 98)
b) Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada
nyeri perut yang hebat antara lain: kehamilan ektopik; pre-eklampsia;
persalinan prematur; solusio plasenta; abortus; ruptur uteri imminens
(Irma,2008:7)
8. Sakit Kepala Hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan
suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak
hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat
tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya men jadi kabur atau berbayang.
Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia
(Pusdiknakes, 2003).
a) Penanganan
Umum
1) Jika ibu tidak sadar atau kejang,
segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat
daruratan.
2) Segera lakukan observasi terhadap
keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil
mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya. (Saifuddin,
2002 : 33)
b) Komplikasi
Nyeri kepala pada masa hamil dapat
merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita
hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke,
koagulopati dan kematian.(Irma, 2002:4)
9.
Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya
gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin
berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang
dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2002).
a) Penanganan
1) Baringkan pada sisi kiri tempat
tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi
secret, muntahan, atau darah
2) Bebaskan jalan nafas
3) Hindari jatuhnya pasien dari tempat
tidur
4) Lakukan pengawasan ketat (Saifuddin,
2002:34)
b) Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul antara
lain: syok, eklamsia, hipertensi, proteinuria (Saifuddin, 2002:34)
10. Selaput
Kelopak Mata Pucat
Anemia adalah masalah medis yang
umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan
rendah, kuantitas dari sel–sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen yang
dibutuhkan oleh bayi.
Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kira–kira 50% selama kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat daripada sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.
Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kira–kira 50% selama kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat daripada sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.
a) Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum
tablet zat besi dan istirahat cukup. (Curtis, 2000: 47)
b) Komplikasi
Komplikasi anemia dalam kehamilan
memberikan pengaruh langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan
trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan
kongenital, abortus/ keguguran. (Ayurai, 2009: 4).
11.
Demam tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan
suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi
dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
a) Penanganan
Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan:
istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin,
2002: 84)
b) Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan akibat
mengalami demam tinggi antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing),
pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas). (Saifuddin, 2002:86)
C.
Pencegahan
Tanda Bahaya Kehamilan
Cara mencegah tanda bahaya kehamilan
adalah sebagai berikut :
1. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang
termasuk dalam kondisi yang mengalami tanda bahaya dengan adanya pengetahuan
ibu-ibu sehingga dapat dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik
(rumah sakit).
2. Meningkatkan mutu perinatal care.
3. Menganjurkan setiap ibu hamil
kontrol ke BKIA.
4. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap
kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang dapat diderita oleh ibu selama
kehamilan secara aktif.
5. Bidan desa harus bertempat tinggal
di desa yang ditugaskan yang merupakan ujung tombak tentang kesehatan ibu di
desa yang ditempatinya.
6. Dengan memeriksakan kehamilan sedini
mungkin dan teratur ke Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali
selama masa kehamilan.
7. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
8. Bila ditemukan kelainan saat
pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
9. Makan makanan yang bergizi yaitu
memenuhi 4 sehat 5 sempurna. (Rachmat, 2007).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tanda
bahaya kehamilan adalah tanda - tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang
dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan
atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu.
Macam-macam tanda – tanda bahaya
kehamilan yaitu :
1. Perdarahan
pervaginam
2. Mual
muntah berlebihan
3. Sakit
kepala yang hebat
4. Penglihatan
kabur
5. Nyeri
perut yang hebat
6. Gerakan
janin berkurang
7. Bengkak
pada wajah, kaki dan tangan
8. Selaput
kelopak mata pucat
9. Demam
tinggi
10. Kejang
11. Keluar air
ketuban sebelum waktunya
B.
Saran
Sebagai seorang bidan, dalam
melakukan pelayanan kebidanan sebaiknya kita harus memberikan informasi yang
jelas kepada ibu mengenai tanda bahaya kehamilan agar mereka dapat bertindak sedini
mungkin jika mengetahui adanya tanda bahaya tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ananta. 2009. Permasalah Pada Kehamilan Muda. Jakarta :
Rineka Cipta
Kurniawan. 2008. Bahaya Yang Sering
Terjadi Pada Kehamilan Muda. http://www.info-cyber-neth.com.id diakses tanggal
15 Maret 2010
Curtis,G.B.2002. Tanya Jawab
Seputar Kehamilan. Jakarta.
Hanifa, W. 2007. Ilmu Kebidanan.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Kusmiyati, Y. DKK. 2008. Perawatan
Ibu Hamil. Jakarta
Prawirohardjo, 2001. Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka
nice
BalasHapusbu bidan ,, aku mw nanya nii :D